Ilmu itu mencerahkan

Refleksi

Manusia dengan anugerah instink dari Tuhan, terus-menerus mencari sebab sebab dari setiap kejadian yang disaksikannya. Dia tidak pernah menganggap bahwa sesuatu itu mungkin terjadi dengan sendirinya, tanpa sebab atau secara kebetulan. Disamping itu, dengan pengalaman dan petualangan akal budi, manusia terus mencari dan membongkar "ketersembunyian", sampai kepada suatu titik sentral pertanyaan : Siapa Penguasa jagat raya ? Siapa yang menciptakan alam ini ?

Memang setiap kurun waktu dalam perjalanan panjang sejarah umat manusia, selalu ditandai dengan upaya keras untuk mencari dan memahami Tuhan Zat Supranatural. Itulah sebabnya, umat manusia tidak pernah luput dari memikirkan eksistensi Tuhan. Menurut A. N. Whitehead dalam bukunya "Science and Modern World", menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat dua kekuatan yang mempengaruhinya, yaitu tenaga intuisi agama dan tenaga untuk meneliti dan menarik kesimpulan yang sesuai dengan akal.

Dari gambaran diatas terlihat, bahwa bukan hanya naluri (instink) yang bergejolak, otak dan logika pun memainkan peranan untuk membentuk pengertian dan mengambil kesimpulan tentang adanya Tuhan. Proses penarikan kesimpulan itu mengalami perjalanan yang amat panjang, suatu perjalanan yang berevolusi. Perjalanan itu dimulai dari suatu yang dangkal yaitu berupa perasaan, sampai kepada yang lebih dalam yaitu akal pikiran (logika)

Ketika kesimpulan tentang adanya Tuhan telah terbentuk, timbul pula kepercayaan, upacara keagamaan, yang pada gilirannya disebut agama. Tidak dapat dipungkiri, bahwa perenungan dan pemikiran manusia itu berbeda beda, maka muncul pula agama agama yang berbeda pula